- Dibantu Masyarakat, Polisi Berhasil Amankan Pelaku Penggelapan Motor di Guyangan.
- Nganjuk Cetak 12 Prestasi Bergengsi dalam 100 Hari Kepemimpinan Marhaen-Handy
- Wakil Bupati Bojonegoro Buka Muscab VIII IBI: Apresiasi Peran Bidan dalam Penurunan Stunting
- Memakai listrik untuk jebakan tikus di sawah bisa berisiko pidana pasal 359 KUHP.
- Terungkap Berkat Rekaman CCTV, Pencuri HP di Teras Masjid RSD Nganjuk di Ringkus Polisi
- Ini Bukti Bojonegoro Makin Maju di Tangan Wahono-Nurul dalam 100 Hari Kerja
- Bupati Trenggalek Lantik 992 CASN dan PPPK, Pesan \"Duta Pembangunan\" untuk Kemajuan Daerah
- Sampah Menumpuk,Pemkab Bojonegoro Dan Dinas Terkait belum bertindak.
- Dugaan Pertalite Tercemar Air di SPBU Pace Nganjuk, LSM GAKK Angkat Bicara
- PTSL Desa Luwihaji Kecamatan Ngraho, Warga Dipungut Biaya Rp 600 ribu - Rp 650 ribu.
PGRI Tulungagung Gandeng Kodim 0807 Luncurkan Program \"Pendidikan Bela Negara\" untuk Guru Olah

Tulungagung,RADARFAKTA – Dalam suasana penuh optimisme, Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung, Mohadi, menggelar rapat koordinasi strategis dengan Makodim 0807 Tulungagung. Pertemuan yang berlangsung pada Selasa (06/05/2025) ini menghasilkan rancangan program inovatif bertajuk “Pendidikan Bela Negara” yang ditujukan bagi para guru olahraga tingkat SMP dan SD se-Kabupaten Tulungagung. Inisiatif ini dipandang sebagai langkah penting dalam memperkokoh wawasan kebangsaan di lingkungan pendidikan.
Ketua PGRI Tulungagung, Mohadi, menyampaikan bahwa program ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan akan pentingnya penanaman disiplin dan wawasan kebangsaan sejak dini, terutama kepada para pendidik. “Disiplin dan wawasan kebangsaan harus terus kita tanamkan, terutama kepada para pendidik. Program ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan serta kemampuan para guru dalam membangun semangat kebangsaan yang mulai luntur di tengah masyarakat,” tegas Mohadi.
Pelatihan intensif yang direncanakan berlangsung selama tiga hari ini akan menghadirkan para pejabat dari Kodim 0807 Tulungagung serta pelatih khusus yang ditunjuk langsung oleh Komandan Kodim (Dandim). Program ini dirancang tidak hanya sebagai kegiatan seremonial belaka, melainkan sebagai upaya konkret untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang kuat dan mendalam. Setelah mengikuti pelatihan, para guru diharapkan mampu mentransfer ilmu yang didapat dan mengembangkannya di sekolah masing-masing sebelum diimplementasikan kepada para siswa.
Baca Lainnya :
- Ketua DPRD Trenggalek Dorong Program Inovatif dan Full Employment di Musrenbang RPJMD0
- Peringatan Hari Buruh Internasional di Kabupaten Trenggalek diwarnai dengan ajakan yang tak biasa0
- DPRD Trenggalek Sampaikan Sorotan Terhadap LKPJ Bupati Tahun Anggaran 20240
- Bupati Tulungagung Genjot Pembentukan Koperasi Merah Putih, Targetkan 271 Unit di Tahun 20250
- Kabupaten Trenggalek Kembali Raih Prestasi, Sabet Terbaik 2 Penghargaan Pembangunan Daerah Jawa Timu0
Sekretariat PGRI Talapan, Boyolangu, Tulungagung, akan menjadi pusat pelaksanaan pelatihan ini. Tahap awal program akan diikuti oleh perwakilan dari 48 SMP, dengan masing-masing sekolah mengirimkan satu guru olahraga. Sementara itu, untuk tingkat SD, setiap kecamatan akan diwakili oleh tiga guru olahraga. Mohadi menjelaskan bahwa setelah para guru SMP mendapatkan pembekalan yang komprehensif, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan dengan berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada rekan-rekan sejawat di tingkat SD, dengan pendampingan aktif dari Koramil dan Danramil setempat.
Fokus utama dalam kurikulum Pendidikan Bela Negara ini meliputi penguatan pemahaman dan internalisasi nilai-nilai Pancasila, peningkatan wawasan kebangsaan, penumbuhan rasa cinta tanah air yang mendalam, serta penguasaan keterampilan dasar baris-berbaris dan tata upacara sekolah. Mohadi menyoroti adanya disparitas dalam pelaksanaan tata upacara di berbagai sekolah saat ini, dan berharap program ini dapat menciptakan standar yang lebih seragam di seluruh Kabupaten Tulungagung.
“Durasi pelatihan berkisar antara 7 hingga 8 jam per hari dengan total 105 guru yang akan mengikuti tahap pertama. Guru olahraga memiliki peran sentral dalam kegiatan upacara dan pembentukan disiplin siswa, sehingga mereka menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan program ini,” pungkas Mohadi dengan penuh harap.
Menyambut baik inisiatif PGRI Tulungagung, Wasis Bintoro, yang mewakili Komandan Kodim 0807 Tulungagung, menyampaikan apresiasi yang tinggi serta menyatakan kesiapan penuh Kodim dalam mendukung pelaksanaan program ini. “Dandim beserta staf dan jajaran siap mendukung penuh program Pendidikan Bela Negara ini. Materi yang akan diberikan tidak hanya terbatas pada aspek fisik seperti senam dan baris-berbaris, tetapi juga mencakup materi wawasan kebangsaan yang saat ini tengah kami persiapkan secara matang,” ujarnya dengan antusias.
Program Pendidikan Bela Negara ini diharapkan menjadi angin segar dalam upaya memperkuat semangat kebangsaan di lingkungan pendidikan Kabupaten Tulungagung. Melalui program ini, diharapkan karakter disiplin siswa dapat terbangun dengan lebih kokoh, dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi bangsa dapat tertanam kuat dalam diri generasi mendatang.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Dandim dan seluruh jajaran Kodim 0807 atas dukungan yang luar biasa ini. Sinergi antara PGRI dan TNI ini adalah langkah yang sangat positif dan kami yakin akan memberikan dampak yang signifikan dalam membentuk karakter generasi muda Tulungagung yang cinta tanah air dan memiliki semangat bela negara yang tinggi,” ujar Mohadi dengan nada optimis.
Rencananya, setelah tahap pelatihan bagi guru olahraga SMP dan perwakilan SD ini selesai, PGRI Tulungagung akan melakukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut untuk memperluas cakupan program Pendidikan Bela Negara ke jenjang pendidikan lainnya. Harapannya, nilai-nilai bela negara dapat terinternalisasi secara merata di seluruh lingkungan pendidikan di Kabupaten Tulungagung, sehingga menghasilkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan cinta tanah air.
