- Momentum Iduladha, Bupati Nganjuk Salurkan Hewan Kurban sebagai Simbul Keikhlasan dan Solidaritas
- Polres Bojonegoro Salurkan Hewan dan Daging Kurban untuk Warga dan Mitra Kepolisian
- Rayakan Idul Adha, Bupati Trenggalek Ingatkan Pentingnya Menjaga Lingkungan
- Trenggalek Sukses Gelar Panen Raya Jagung Kuartal II, Bukti Nyata Dukungan TNI-Polri untuk Ketahanan
- Bupati Nganjuk Lantik 278 Pejabat Fungsional Pendidikan, Tekankan Komitmen Nol Rupiah
- Karyawan PT SAI Nganjuk Dikritik Warga karena Gaya Berkendara yang Berbahaya
- Mayat Pria Ditemukan di Bawah Jembatan Ringinanom Nganjuk, Diduga Korban Pembunuhan
- Oknum Ketua RT yang Viral Tantang LSM Beberapa Hari lalu, Kini Beri Klarifikasi terhadap Ormas dan L
- Dugaan Korupsi APBDes Senilai Rp398 Juta, Kades Ngepung Ditahan Kejari Nganjuk
- Bupati Tulungagung Pastikan Rotasi Jabatan Segera Bergulir, Menunggu Lampu Hijau Kemendagri
Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan

LEWAT sebuah video berjudul “The Truth Part #1” yang diunggah ke Youtube Kamis (7/8) malam, Marshanda muncul menjelaskan insiden penjemputan paksa yang dia alami pada 26 Juli 2014 lalu.
Saat itu, saat sedang berada di kamar apartemennya, Caca--sapaan akrabnya--mengaku didatangi oleh tak kurang dari 7 orang. Mereka terdiri dari 3 petugas dari rumah sakit jiwa, petugas kepolisian, petugas keamanan apartemen, serta pengurus apartemen.
Pada kesempatan itu, menurut Caca, perawat laki-laki dan perempuan memaksa dirinya untuk disuntuk dan dibawa ke rumah sakit untuk diopname.
Baca Lainnya :
- Ketika kata Ciyus Terucap dari Mulut Jokowi0
- Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat0
- Tuntut THR, Ratusan Pekerja Transjakarta Mogok0
- Foto Panas Beredar Lagi, Nikita Mirzani Syok0
“Aku enggak terima dan dengan hormat meminta mereka untuk keluar dari apartemen aku. Kareka aku sudah merasa enggak nyaman,” bilang ibu satu anak itu.
Namun sang perawat tetap pada pendiriannya dan kemudian menelepon dr. Richard Budiman, dokter ahli kejiwaan yang selama ini menangani Caca. Telepon itu kemudian diberikan kepada Caca.
“dr. Richard bilang, 'Ca, beberapa hari ini kamu sudah keterlaluan lho, Ca. Sudah banyak tindakan kamu yang keluar jalur, sudah banyak diomongin di TV',” Caca menirukan apa yang dikatakan dr. Richard di seberang telepon.
“Saya enggak nangkap apa yang disebut keluar jalur secara psikis. Akhirnya saya bilang, yasudah dok, saya telepon pengacara saya dulu deh,” lanjutnya.
Usaha Caca untuk menghubungi pengacara OC Kaligis saat itu sia-sia. Teleponnya tak diangkat. Karena terus didesak, bintang sinetron “Bidadari” itu akhirnya pasrah menerima suntikan di lengan kanan dan kirinya.
